Selasa, 25 Maret 2014

HIDROPONIK & AEROPONIK

HIDROPONIK merupakan sistem pertanian modern tanpa menggunakan tanah. 
ditemukan oleh Dr. W.F Geri Che dari Universitas California tahun 1936
Cara bertanamnya dengan menggunakan media air dan bahan yang bersifat porus,
Misalnya arang sekam, pasir, batu, apung dan batu kali.
Nutrisi tumbuhan hidroponik diperoleh dari zat anorganik yang dialirkan melalui pipa air. 

AEROPONIK Aeroponik adalah bercocok tanam dengan akar menggantungkan di udara tanpa menempelkan pada media apapun. 
nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman aeroponik diberikan dengan cara menyemprotkan air yang sudah bercampur nutrisi ke bagian akar yang menggantung.
Penyemprotan dilakukan secara berkala dengan lama penyemprotan yang sudah ditentukan. Misalnya, penyemprotan dilakukan setiap 2 menit, dan lama penyemprotan 3 detik. 
Biasanya penyemprotan dilakukan secara otomatis menggunakan alat semprot yang sudah dilengkapi timer (pengaturan waktu).

Minggu, 23 Maret 2014

Permainan bola bakar

A.    Pengertian dan Sejarah permainan bola bakar
Permainan Bola Bakar dahulu dikenal dengan nama slagbal, yang berasal dari negeri Belanda, slagbal berarti bola pukul. Dalam permainan ini selain menggunakan bola kecil, tongkat pemukul, dan tiang. Juga menggunakan tong pembakar, sehingga hingga kini permainan ini dinamakan Bola bakar.
B.     Lapang bola bakar

Berikut adalah gambar lapangan bola bakar beserta keterangannya :
C. Tata cara permainan bola bakar
      a.       Tongkat pemukul
Tongkat pemukul yang digunakan berbahan dari kayu serat yang panjang. Adapun ukuran panjang pemukulnya antara 50 sampai dengan 60 cm dengan panjang pegangannya antara 15 – 20 cm. Dan juga, garis tengahnya 3 cm.

b.      Bola
Bola terbuat dari karet yang tidak terlalu keras dengan bagian dalam Di isi dengan serabut kelapa atau sejenisnya. Bola bola ini mempunyai berat 70 – 85 gram. Bola ini mempunyai keliling sebesar 19 – 21 gram. Biasanya penampang bola diberi warna mencolok, seperti warna merah.

c.       Tiang hinggap
Tiang hinggap ini menggunakan besi/ bamboo / kayu dengan tinggi (dari tanah) 1,5 m. di sekeliling tiang hinggap harus diberi semacam lingkaran. Lingkaran ini berguna untuk pembatas pemain yang sedang hinggap disana agar tidak keluar dari tiang hinggap, sehingga bisa dilempar oleh penjaga.




d.      Papan hangus
Ada yang unik dari permainan bola bakar ini, yaitu tersedianya papan penghangus. Papan penghangus ini terbuat dari bahan yang jika bola dipukulkan bisa terdengar oleh pemain dan penjaga. Dan istilah untuk bola yang dilemparkan ke tong pembakar dinamakan bola terbakar. Oleh karena itu permainan ini dinamakan bola bakar.

e.       Jumlah pemain
Tidak ada perbedaan antara jumlah pemai dalam ke empat jenis permainan bola kecil ini. Yaitu untuk jumlah tiap regunya terdiri dari 12 orang pemain dengan 3 orang sebagai cadangan. Di setiap pemain inti diberi nomor punggung dan dada dari 1 – 12. Salah seorang dijadikan kapten regu.

f.       Wasit
Sebagai sebuah permainan yang akan dipertontonkan kepada khalayak, sudah menjadi aturan yang baku untuk mencantumkan wasit sebagai pengadil dilapangan, agar permainan terlihat lebih menarik untuk dimainkan dan dinikmati, adapun wasit dalam Permainan Bola bakar berjumlah 5 orang dengan tugas masing – masing wasit sebagai berikut :
§  Seorang wasit kepala, bertugas sebagai pemimpin pertandingan.
§  Tiga orang hakim garis yang membantu hakim kepala untuk memimpin pertandingan.
§  Seorang pencatat nilai yang bertugas mencatat skor masing – masing regu guna menentukan pemenang jika permainan selesai.


g.      Waktu permainan
Jalannya pertandingan permainan bola bakar ditentukan oleh waktu. Adapun waktu yang ditentukan adalah antara 25 – 30 menit tergantung kesepakatan sebelum pertandingan dimulai. Diantara waktu inti diselingi istirahat selama 5 – 10 menit.

h.      Jalannya permainan
Permainan bola bakar dapat dilakukan oleh putra/putri maupun campuran dengan seorang kapten yang melakukan undian bersama wasit sebagai pengawasnya. Dalam permainan bola bakar ada beberapa perbedaan yang mendasar dari permainan kasti antara lain :
§  Pemukul
Setiap pemukul mempunyai kesempatan memukul 3 kali. Pukulan dinyatakan betul jika telah melewati garis muka dan jatuh di dalam garis salah dan perpanjangannya. Setelah melakukan pukulan, pemukul harus meletakkan tongkatnya ditempat semula dan berlari ketiang hinggap. Setiap pemain pemukul dapat dimatikan sebanyak 10 kali.
§  Penjaga
Penjaga bertugas  mematikan lawan baik dengan membanting bola ke tong pembakar maupun dengan melakukan tangkap bola.
§  Pergantian tempat
Maksudnya adalah berganti tugas antara pemukul yang berubah menjadi penjaga karena suatu sebab. Adapun sebab itu antara lain telah terjadi tangkap bola sebanyak 5 – 10 kali, tergantung kesepakatan sebelum pertandingan. Telah terjadi mati sebanyak 10 kali. Di dalam ruang bebas sudah tidak ada satupun pemain dari regu pemukul maupun pelambung.
§  Teknik melempar dan menangkap bola
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara cara melempar dan menangkap dalam permainan bola bakar dengan cara melempar dan menangkap dalam permainan kasti. Karena dalam setiap permainan bola kecil, dalam hal ini, kasti, rounders, bola bakar, keppers  teknik melempar dan menangkap bola adalah sama.
§  Kesalahan (mati) yang dicatat wasit
Tindakan pemukul yang dinyatakan mati oleh wasit adalah kesalahan memukul sebanyak 3 kali. Meletakkan kayu pemukul tidak pada tempatnya. Pada saat berlari pemain tidak menyentuh tiang hinggap yang dilaluinya. Pemain menggangu bola. Dan yang terakhir adalah pembakar telah memukulkan bola ke tong pembakar.
i.        Nilai
Seorang pemain akan mendapat skor / nilai jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
§  Seorang pelari akan mendapat nilai 2 jika pelari tersebut dapat memukul bola dan dinyatakan sah, dan berlari ketiang – tiang hinggap serta dapat kembali ke ruang bebas dengan pukulannya sendiri, dan tidak melakukan kesalahan dalam larinya.atau istilah dalam permainan adalah home run.
§  Seorang pemain yang melakukan pukulan sah dan berlari ketiang hinggap, berhenti disana untuk menunggu giliran pukulan berikutnya tiba, dan berlari kembali jika pukulan berikutnya dinyatakan sah dan kembali ke ruang bebas tanpa melakukan kesalahan, maka orang tersebut mendapat nilai 1.
§  Seorang diberi nilai 0 jika tidak melakukan hal – hal yang diatas.
j.        Bunyi peluit (untuk wasit)
Untuk menyamakan asumsi dalam permainan antara wasit dan pemain, maka harus dibuat kesepakatan menggunakan kode / isyarat berupa tiupan peluit yang digunakan oleh wasit. Adapun macam dan jenis peluit yang dibunyikan adalah sebagai berikut :
§  Peluit pendek sebanyak satu kali dimaksudkan jika pembakar telah membakar papan hangus ( sebagai tanda jika papan yang digunakan sekiranya tidak bisa didengar oleh pemain ).
§  Pendek sebanyak dua kali jika pukulan salah.
§  Tiupan panjang tiga kali adalah pada saat permulaan pertandingan, akhir pertandingan, awal istirahat, akhir istirahat, dan pada pertukaran tempat.

Sabtu, 22 Maret 2014

Ketenagakerjaan

KETENAGAKERJAAN
A.     Angkatan kerja dan Tenaga kerja di Indonesia
1.      Angkatan kerja (labor force)
Angkatan kerja merupakan bagian dari tenaga kerja yang bekerja atau mencari pekerjaan, yaitu penduduk baik perempuan maupun laki-laki pada usia produktif, sedang bekerja ataupun yang mencari pekerjaan.
            Angkatan kerja= penduduk lebih dari 10 tahun dengan syarat:
a.       Penduduk yang selama seminggu sebelum pencacahan atau sensus telah mempunyai suatu pekerjaan, baik bekerja maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab
b.      Tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari kerja.
2.      Tenaga kerja
Menurut undang undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri ataupun untuk masyarakat. Mengenai perumusan tenaga kerja, setiap negara memberikan batasan yang berbeda-beda.
Berdasarkan undang undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan di Indonesia, tenaga kerja adalah penduduk yang telah berusia 18 tahun keatas (usia kerja). Jadi, penduduk yang berusia kerjayang aktif secara ekonomi, masih digolongkan sebagai tenaga kerja.
Tenaga kerja atau manpower terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja (labor force) terdiri atas :
a.       Golongan yang bekerja
b.      Golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan.
Kelompok bukan angkatan kerja terdiri atas :
a.       Golongan yang masih sekolah
b.      Orang yang mengurus rumah tangga
c.       Golongan lain lain atau penerima pendapatan (orang cacat, jompo,dll)
3.      Bekerja (working)
Tidak semua orang bekerja dengan jam yang sama. Pada umumnya sektor formal memiliki jam kerja yang teratur sedangkan sektor informal umumnya memiliki jam kerja yang kurang teratur.
Penggolongan kerja menurut jam kerjanya:
a.       Bekerja penuh
Selama 1 minggu bekerja lebih dari 35 jam.
b.      Setengah penganggur
Selama seminggu bekerja kurang dari 35 jam.
c.       Setengah penganggur kritis
Selama satu minggu bekerja kurang dari 14 jam.
4.      Kesempatan kerja (employment)
Adalah jumlah lowongan kerja yang tersedia di dunia kerja, atau banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia untunk angkatan kerja.
Kesempatan kerja berhubungan erat dengan kemampuan tenaga kerja untuk dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia, serta perusahaan-perusahaan untuk menyerap sumber daya manusia dalam proses produksi.
Pemerintah maupun masyarakat telah melakukan berbagai macam cara untuk memperluas kesempatan kerja, misal :
a.       Menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat.
b.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelaksanaan wajib belajar 9 tahun
c.       Mendirikan berbagai macam usaha seperti usaha industri, agraris, jasa maupun perdagangan
5.      Pengangguran
Pengangguran tidak saja menjadi masalah bagi pribadi yang bersangkutan, tetapi juga bagi masyarakat dan negara. Masalah pengangguran berawal dari tingkat pertambahan penduduk. Tingkat pertambahan penduduk mempengaruhi jumlah penduduk, angkatan kerja, dan tenaga kerja.
a.       Macam-macam pengangguran
Menurut sebab terjadinya :
1)      Pengangguran struktural
2)      Pengangguran friksional
3)      Pengangguran musiman
4)      Pengangguran teknologi
5)      Pengangguran konjungtor
6)      Pengangguran normal
Menurut aktivitas subjeknya :
1)      Pengangguran terselubung  (disguised unemployment)
2)      Pengangguran terbuka (open unemployment)
3)      Setengah menganggur (under unemployment)
b.      Penyebab terjadinya pengangguran
1)      Aspek kependudukan
2)      Aspek ekonomi
3)      Aspek pendidikan
c.       Dampak pengangguran
1)      Pertumbuhan ekonomi terhambat
2)      Penghasilan pajak negara menurun
3)      Kerawanan sosial
4)      Standar kehidupan menurun
5)      Kemunduran mental
6)      Terjadinya tindakan kriminal
d.      Cara mengatasi pengangguran
Usaha yang dilakukan oleh pemerintah :
1)      Mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia melimpah.
2)      Medorong majunya pendidikan.
3)      Pemberian informasi tentang tempat-tempat yang membutuhkan tenaga kerja.
4)      Mendirikan pusat-pusat latihan kerja.
5)      Meningkatkan transmigrasi yang merupakan langkah untuk meratakan jumlah penduduk dari pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang penduduknya masih jarang.
6.      Permasalahan pasar kerja.
Pasar kerja adalah seluruh aktivitas dari seluruh pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja.
      Pelaku- pelaku ini terdiri atas :
a.      Pengusaha yang membutuhkantenaga kerja
b.      Para pencari kerja
c.       Perantara aau pihak ketiga yang memberikan kemudahan bagi pengusaha dan pencari kerja untuk saling berhubungan
B.     Peranan pemerintah dalam upaya menanggulangi masalah tenagan kerja
Dalam undang-undang dasar 1945 ayat (2) menyatakan bahwa : “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Menurut undang-undang No 13 tahun 2003 pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang dialami negara kita. Oleh karena itu, pemerintah melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja. Caranya dengan kegiatan berikut ini :
1.      Peningkatan mutu tenaga kerja (aspek pendidikan)
2.      Pengadaan perangkat hukum yang mengatur tentang ketenagakerjaan (aspek hukum)
3.      Pengeluaran pemerintahuntuk pembangunan dan investasi baru (aspek ekonomi)
4.      Melaksanakan program transmigrasi
5.      Menciptakan program padat karya
6.      Melakukan pembinaan kewirausahaan
7.      Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP)

8.      Peningkatan pengiriman tenaga kerja keluar negeri